Contains Adult , Mature , Smut genres, is considered NSFW.
Pray to me / memohonlah kepadaku / 내게 빌어봐
Rank: 10th, it has 766.8K monthly / 1.5M total views.
Authors: Libenia
Artists: Leeseo
Genres: Manhwa , Webtoon , Josei(W) , Adult , Gore , Mature , Smut , Violence , Adaptation , Drama , Emperor's daughte , Historical , Psychological , Romance , Royal family , Royalty , SM/BDSM/SUB-DOM
Original language: Korean
Translated language: Indonesian
Read direction: Top to Bottom
Original work: Ongoing
Upload status: Ongoing
Year of Release: 2024
Summary:
Kapten 'Leon Winston' dari Divisi Intelijen Domestik, Komando Barat Kerajaan Rifon. Meskipun penampilannya anggun dan mulia, ia dikenal karena penyiksaan brutalnya terhadap pemberontak. Dijuluki 'Vampir Campton,' ia dikagumi sekaligus dikutuk oleh sekutu dan musuh. "Setiap kali aku melihatmu, aku ingin memasukkan senjataku ke tempat kecilmu itu dan mengaduknya." Anehnya, pembantu di ruang penyiksaan, "Sally Bristol," menjadi objek hasrat yang tak terkendali, mirip dengan amarahnya yang tak terkendali terhadap para pemberontak. Meskipun menjadi wanita biasa dan biasa-biasa saja... Mengapa ia terus terangsang oleh bau darah yang terpancar darinya? Pertanyaan itu tidak lama tidak terjawab. Ketika namanya terucap dari mulut mata-mata pemberontak, Leon sadar. Tidak perlu lagi menahan hasratnya yang membara. "Aku menahan diri karena tidak ingin menyakiti gadis baik, tapi sekarang tidak perlu menahan diri lagi. Terima kasih, Sally. Ah, tidak... Grace." Jika kau ingin hidup, mohonlah padaku. Siapa tahu? Jika kau memohon, aku mungkin akan mengabulkan permintaanmu.
show the remaining
Notices:
⚠Translate tidak 100% benar ⚠ JANGAN REPOST DI MANA PUN Bagi yang mau dukung aku biar semangat TL-nya, boleh nih trakteer mocca~ https://trakteer.id/mocacinno/tip Terima kasih buat support nya!! Karena hasil tl belum tentu benar, baca juga di lapak official ya, buat dukung authornya~

Chapters (27)

read on v3x
${localHistory_item.text_epi} ${localHistory_item._time_ago}

Reviews

Comments

Disqus